
Di Atas Tanah Tanega Aku Melihat
Bulan Sabit Berdampingan Dengan Sesosok Bintang
Ya,,,,Bintang Yang Paling Bersinar Di Antara
Ratusan,Ribuan Bahkan Mungkin Jutaan Bintang Lainya
Mereka Tersenyum Bahkan Ada Yang Menari
Karena Di Latar Belakangi Oleh Gelapnya Malam
Karena Malam Tidak Selamanya Berarti Muram
Karena Perkara Ini Pun Aku Ikut Bercengkrama Dengan Agungnya Alam
Padamu Aku Curahkan Separuh Isi Hatiku
Hatiku Yang Selama Ini Kelam
Di Sekeliling Tanah Tanega Sempat Terlintas
Sesosok Bayangan Gadis Yang Lama Tak Ku Temui
Bayangan Samar Namun Masih Tersisa Di Hati
Dia Tersenyum Dan Tersenyum Di Ruang Khayalku
Mungkin,,,,Karena Jauhnya Jarak Dan Tebalnya Lapisan Dimensi
Apakah Ini Yang Dinamakan Cinta? Ataukah Nafsu?
Apakah Mungkin Pertemuan Yang Baru Seumuran Jagung Ini Terwujud Nyata
Ya,,,,Nyata dan Bisa Selamanya?
Ahhhh,,,Hanya Waktu Lah Yang Bisa Menjawabnya
Dan Sambil Berjalanya Waktu Itu
Akan Kucari Senyum Mu,,,,,,